Para Pahlawan Antikorupsi
SUARA MERDEKA – Sabtu, 16 Agustus 2014
TAJUK RENCANA
Sejak edisi Kamis lalu hingga hari ini, Suara Merdeka menyajikan kisah-kisah kepahlawanan dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Dalam berbagai bidang dan medan, mereka mendedikasikan pikiran, sikap, tenaga, dan hidup untuk sebuah cita-cita bernama kemerdekaan. Perjuangan itu terkristal sebagai elan tentang impian bangsa dan negara yang berdaulat, sehat, dan berkesejahteraan. Dan, 69 tahun sudah cita-cita tentang kemerdekaan itu tercapai.
Perjalanan merdeka selama hampir tujuh dasawarsa itu kini melewati momentum pergantian kepemimpinan nasional. Walaupun masih dalam proses persidangan sengketa hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi, Indonesia menyongsong presidennya yang ketujuh, produk pilihan langsung rakyat sebagai berkah demokrasi yang ditempuh bangsa ini sejak masa reformasi. Kita bersama-sama menyambut pemimpin baru untuk sebuah harapan baru.
Kesengkarutan kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama 15 tahun terakhir ini, memusat pada kedaruratan kejahatan korupsi sebagai penyakit yang menjadi-jadi. Para elite dari lembaga-lembaga yang seharusnya berada di garda depan perang melawan penyalahgunaan kekuasaan itu, justru masuk dalam pusaran sistemik. Hasil survei sejumlah lembaga pemantau korupsi secara periodik memaparkan wajah buram legislatif dan institusi hukum.
Secara ekstrem bisa kita katakan, korupsi menjadi faktor utama penghambat bangsa ini dalam mengisi kemerdekaan. Satjipto Rahardjo (alm), Guru Besar Emeritus Universitas Diponegoro pernah menegaskan, korupsi merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita kemerdekaan yang termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kesimpulan Prof Tjip seharusnya meniupkan sikap progresif dalam kampanye melawan kejahatan luar biasa tersebut.
Maka kita menyambut kiprah para aktivis antikorupsi dari lembaga-lembaga yang kredibel seperti Transparency International (TI), Indonesia Corruption Watch (ICW), Komisi Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN), juga para pejuang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk menyebut sebagian di antara mereka yang mendedikasikan sebagian hidupnya untuk membudayakan sikap antikorupsi.
Para anak bangsa dari berbagai profesi dan bidang kehidupan telah memainkan peran untuk mengisi kemerdekaan. Pada momentum HUT Ke-69 RI Minggu besok, tidak berlebihan jika para pejuang sunyi di medan perang melawan korupsi kita beri respek, motivasi, dan dorongan yang makin kuat. Mereka melawan kultur dalam struktur dan sistem yang tergerogoti, mereka juga terus bergerak untuk membuka ruang menuju kesejahteraan rakyat.
Sumber : http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2014/08/16/270431