KP2KKN JAWA TENGAH

DEMI ANAK CUCU BERANTAS KORUPSI SEKARANG JUGA

Ini Caleg dan Capres Ideal Versi KPK

TEMPO.CO – Selasa, 01 April 2014

Ini Caleg dan Capres Ideal Versi KPK  

Seorang warga melintas di depan lukisan mural masyarakat gerakan pemilu bersih, di Taman Ria, Senayan, Jakarta (31/3). Pesan mural tersebut mengimbau kepada para Calon Legislatif tidak mengumbar janji-janji manis untuk menarik simpatik masyarakat dan pendukungnya agar menang Pemilu April mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

 

TEMPO.CO, Jakarta – Pemilihan umum makin dekat. Para calon legislator dan kandidat presiden makin sibuk berkampanye. Komisi Pemberantasan Korupsi ikut berkampanye soal calon yang layak dipilih. “Pilih yang jujur,” ujar Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam jumpa pers di kantornya, Selasa, 1 April 2014.

Menurut dia, calon yang jujur pastinya memiliki integritas tinggi. Ada sembilan unsur di dalam integritas tinggi itu: antikorupsi, tidak melemahkan atau menentang pemberantasan korupsi, adil, dapat dipercaya, bertanggung jawab, tidak obral janji, tidak menggadaikan agama, cerdas, bersahaja, dan merakyat.

KPK juga meminta para pemilih menolak semua pemberian terbuka ataupun terselubung dari kandidat legislatif dan presiden. “Baik berupa uang atau barang, dikecualikan untuk atribut selama masa kampanye,” ucap Busyro.

Ia mengatakan imbauan tersebut tercantum dalam surat terbuka KPK kepada keluarga Indonesia. Lima pimpinan KPK menandatangani surat tersebut. Surat itu diunggah KPK di situsnya.

BUNGA MANGGIASIH
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/04/01/078567093/Ini-Caleg-dan-Capres-Ideal-Versi-KPK

2 April 2014 Posted by | BERITA KORUPSI NASIONAL | Tinggalkan komentar

Wali Kota Tegal Dituding Boros Anggaran

TEMPO.CO – Rabu, 02 April 2014

Wali Kota Tegal Dituding Boros Anggaran

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berbincang dengan Wali Kota Tegal terpilih, Siti Masitha Soeparno, di warung sate di wilayah Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal (22/3). TEMPO/Dinda Leo Listy

 

TEMPO.CO, Tegal – Sejak dilantik Minggu 23 Maret 2014, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno belum menempati rumah dinas di lingkungan Balai Kota Tegal. Alasannya rumah dinas itu harus dirapikan dulu setelah ditinggalkan Ikmal Jaya, Wali Kota Tegal periode 2009-2014, pesaing terberat Siti dalam Pemilihan Wali Kota 27 Oktober tahun lalu.

 

Selama belum menempati rumah dinas, Siti tinggal di Riez Palace, hotel bintang tiga di Jalan Gajahmada Nomor 75, Kota Tegal. Dari penelusuran Tempo, Siti diketahui menghuni salah satu kamar tipe Suite. “Beliau masih di kamar Suite,” kata petugas resepsionis hotel itu, kepada Tempo, Selasa (1/4).

 

Diduga, biayanya ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dugaan itu muncul dari pernyataan Siti kepada sejumlah wartawan di hari pertamanya menjadi Wali Kota, Senin, 24 Maret. Dia mengatakan, Sekretaris Daerah menempatkannya di hotel, selama rumah dinas masih dirapikan.

 

Kamar tipe Suite adalah kamar termewah di hotel itu, dengan tarif Rp 1,7 juta per hari. Sejak 10 Februari lalu, manajemen Hotel Riez Palace memberikan diskon 20 persen untuk jenis kamar itu. Untuk sewa selama lebih dari sepekan, khusus tipe Executive, Junior Suite, dan Suite didiskon hingga 40 persen.

 

Genap sepuluh hari menginap di hotel itu, maka biaya sewanya mencapai Rp 17 juta. Dengan diskon 40 persen, menjadi sekitar Rp 10,2 juta. Namun, biaya sewa kamar mewah itu bisa membengkak lebih besar. Sebab, hingga kini belum diketahui sampai kapan Siti akan tinggal di hotel.

 

Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Tegal, Sri Musri Harini, mengatakan perpindahan Siti dari hotel ke rumah dinas masih dalam proses. “Lagi dalam proses,” katanya. Ketika wartawan menanyakan kapan jadwal perpindahan Siti, Sri hanya mengangkat kedua tangannya.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Tegal, Yuswo Waluyo, memilih tidak berkomentar. Dia juga tidak menjawab saat ditanya, apakah biaya sewa kamar mewah itu dianggarkan dari APBD 2014. “Apa saja pertanyaannya, akan saya tampung dulu,” ujar Yuswo, seraya bergegas masuk ke kantor Wali Kota Tegal.

 

Pegiat Antikorupsi di Kota Tegal, Agus Slamet, mengatakan penempatan Siti di Hotel Riez Palace oleh Sekda, mengindikasikan biaya sewanya ditanggung APBD 2014. “Masak Sekda yang akan menanggung biaya hotel dengan uang pribadinya,” kata Agus saat dihubungi Tempo. “Sebelum dilantik, Siti sudah tinggal di hotel itu,” katanya.

 

Menurut Agus, biaya sewa hotel itu lebih besar dari anggaran program rehabilitasi rumah warga miskin. “Anggaran rehabilitasi satu rumah warga miskin hanya Rp 7 juta,” katanya. Selain menuding pemborosan anggaran, Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Humanis (jaringan KP2KKN) itu, juga menilai Siti lebih mengutamakan keperluan pribadinya daripada kesejahteraan warga.

 

DINDA LEO LISTY

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/04/02/058567177/Wali-Kota-Tegal-Dituding-Boros-Anggaran

2 April 2014 Posted by | KP2KKN DALAM BERITA, TEGAL | Tinggalkan komentar