Ada Fee untuk Rosa di Proyek RSUD Ponorogo
TEMPO Interaktif, Jakarta — Direktur Keuangan PT Duta Graha Indah Laurensius Teguh Khasanto mengakui, dirinyalah yang menerbitkan enam lembar cek untuk terdakwa Mohammad El Idris pada 21 April 2011 lalu. Ternyata, ada enam lembar cek yang diterbitkan, tiga diantaranya senilai Rp 2 miliar diperuntukkan untuk Mindo Rosalina Manulang, terkait proyek pembangunan RSUD Profesor Haryono di Ponorogo, Jawa Timur.
“Lauren nanti ada pengeluaran dana untuk proyek Wisma Atlet dan 608 RSUD di Ponorogo” kata Laurensius menirukan ucapan Direktur Utama PT DGI Dudung Purwadi saat bersaksi dalam sidang kasus suap dengan terdakwa Mohammad El Idris, Rabu 3 Agustus 2011. “Jadi kalau ada permintaan tolong dikeluarkan”
Kejadian itu, kata Laurens, terjadi pagi hari sebelum Rosa dan El Idris tertangkap basah Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Kemenpora, malam harinya. Lauren juga menyebut, dari enam cek dibuat dengan angka berbeda. Idris mengambil tiga cek dengan total nilai sekitar Rp. 3,3 miliar. Tiga cek sisanya sekitar Rp 2 miliar tidak diambil. “Ketiga cek itu akhirnya disobek-sobek” ujarnya.
Keterangan Lauren ini dikuatkan oleh Sekretaris Dudung, Claudia Angelina yang dititipi enam cek untuk Idris. Saat itu, Lauren tidak bisa menyerahkan langsung kepada Idris karena sedang berada di luar kantor. Karenanya, Lauren menitipkan kepada Claudia..
Manager Marketing PT DGI Tbk Mohammad El Idris, tak membantah kesaksian Laurencius itu. Idris mengakui, meminta Lauren menyiapkan dana Rp 3,3 miliar untuk Rosa. “Saya bilang ini ada permintaan dana dari Kemenpora melalui Rosa,” ujarnya.”
Lalu saya bilang lagi, tolong siapkan untuk Rosa juga buat proyek RSUD Ponorogo,”
Idris mengaku hanya mengambil tiga lembar cek dengan total nilai Rp 3,2 miliar yang ditujukan untuk proyek pembangunan Wisma Atlet di Kemenpora melalui Rosa.” Yang untuk (proyek RSUD) Ponorogo ditinggal,” ujarnya. “Cek itu yang disobek Lauren”
WDA | RINA WIDIASTUTI
Belum ada komentar.
Tinggalkan Balasan